Jika mendefinisikan mengenai bahagia sebenarnya cukup simpel, yaitu dengan memikirkan semua tentang kecukupan dan kesenangan. Semua orang pasti ingin bahagia dan mengharapkan keberhasilan dalam menjalankan kehidupan berkeluarga. Namun, sayangnya rumah bisa menjadi surga atau neraka bagi penghuninya ketika berada di dunia. Semua itu tergantung pada bagaimana setiap orang menjalani kehidupan berkeluarga. Lalu, bagaimana sih perspektif Islam terhadap keluarga yang bahagia?

Istri dan Ibu yang Shalehah

Setiap calon kepala rumah tangga pasti menginginkan istri dan ibu dari calon anak-anaknya yang shalehah. Dimana bisa menjadi pendingin keluarga ketika ada masalah menerpa. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa sebaik-baiknya harta di dunia adalah wanita shalehah. 

Surga dari kehidupan dalam berkeluarga tidak hanya dari kepala rumah tangga atau imam saja yang menuntun anggota keluarganya. Melainkan seorang istri yang taat kepada suami dan Allah SWT juga mampu mendampingi keluarga untuk menuju surga. 

Keluarga yang Dipenuhi dengan Barokah

Barokah yang dimaksud dalam pandangan Islam bukanlah harta yang melimpah.Melainkan keberkahan dalam rezeki yang cukup dimana didapatkan dari cara yang halal. Dengan begitu, hidup menjadi lebih tenteram dan lepas dari masalah-masalah duniawi. Tapi, perlu Anda ketahui bahwa yang dimaksudkan disini tidak hanya harta saja. Melainkan waktu dan usia yang harus digunakan sebaik mungkin. 

Tak sedikit orang yang terlalu memikirkan dunia kemudian lalai dalam hal ibadahnya. Kalau seperti ini, akibatnya adalah waktu dan usia yang kurang berkah karena tidak digunakan sebaik-baiknya. 

Anak-Anak Berakhlakul Karimah

Tidak hanya istri saja, keluarga yang memiliki anak-anak berakhlakul karimah juga merupakan kebahagiaan menurut pandangan Islam. Tapi, tetap saja semua itu kembali pada orang tua. Bagaimana ayah ibunnya mendidik apakah sudah sesuai dengan kaidah Islam atau belum. 

Apabila orang tua sudah membiasakan anak-anaknya untuk rajin beribadah, sopan terhadap orang yang lebih tua. Intinya, segala hal yang membentuk karakter si anak pasti korelasinya tidak lepas dari didikan orang tua. Dimana harus mengenalkan anak pada Allah SWT dan semua hal tentang agama Islam. Tujuanya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan si anak.

Keluarga Penuh dengan Ketenangan

Memang dalam berkeluarga mustahil jika berjalan lurus saja tanpa adanya masalah atau pertikaian. Namun, tidak semua masalah diselesaikan dengan penuh emosi dan rasa egois dari masing-masing keluarga. Karena sejatinya setiap orang memiliki kekurangan masing-masing sehingga harus saling menerima. 

Lalu, apa hubungan antara kekurangan dengan ketenangan atau ketentraman? Perlu diketahui, bahwa dalam berkeluarga pasti masalahnya timbul karena ada kekurangan yang dimiliki masing-masing. Tapi, kekurangan tersebut bisa saja diatasi dengan baik jika semua anggota keluarga bisa menerima kekurangan setiap orang. Dengan begitu, setiap masalah yang terjadi bisa diatasi dengan kepala dingin dan tidak akan ada perpecahan atau pertikaian. 

Keluarga yang Penuh Kasih Sayang dan Dirahmati Allah SWT

Kasih sayang dan rasa cinta dalam berkeluarga adalah suatu anugerah yang harus didapatkan oleh semua umat manusia. Terutama dalam agama Islam yang memang cinta akan damai. Allah SWT akan merahmati keluarga yang dipenuhi dengan keharmonisan, kasih sayang dan rasa cinta. 

Tapi, nyatanya semakin berkembangnya zaman sudah banyak orang yang melupakan rasa peduli dan kasih sayang pada keluarga. Karena, anggota keluarga sudah disibukkan dengan lingkungan luar yang membuat banyak orang tua membiarkan anaknya menemukan dunianya sendiri di luar. Sedangkan dunia luar belum tentu memberikan dampak baik pada anak-anak. Oleh karena itu, mari kita mengejar rahmat Allah SWT dengan membentuk keluarga bahagia yang sesuai dengan perspektif Islam. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya