Istilah angin duduk mungkin sudah tidak asing bagi sebagian orang,  karena itu merupakan sejenis penyakit ringan yang tidak bisa diremehkan dan cukup membahayakan. Untuk itu, bagi yang belum terlalu memahami jenis penyakit angin duduk perlu mencari informasi yang lebih jelas lagi. Supaya jika suatu saat menimpa Anda, maka Anda sudah bisa mengatasinya dengan baik.

Pengertian Angin Duduk

Bagi yang belum mengetahui apa itu angin duduk, maka Anda harus menyimak pernyataan berikut ini. Angin duduk merupakan sejenis penyakit, yang menyebabkan nyeri pada dada karena otot-otot jantung yang kekurangan oksigen yang masuk dari aliran darah. Penyumbatan pada pembuluh darah mengakibatkan aliran darah menyempit hingga kurangnya oksigen yang masuk. 

Gejala dan Bahayanya Angin Duduk

Seperti yang kita ketahui, bahwa angin duduk merupakan penyakit yang berasal dari aliran darah yang menyempit. Sehingga penderita merasakan nyeri yang awalnya terasa di dada, dan pada akhirnya menjalar ke seluruh bagian tubuh seperti lengan kiri, perut, leher, rahang hingga punggung. 

Yang membahayakan dari penyakit ini, jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian. Munculnya memang mendadak dan tiba-tiba, sehingga penderita tidak sempat mengetahui atau merasakan terlebih dulu gangguan pada jantung atau pembuluh darahnya. Karena memang penyakit ini berhubungan dengan gangguan jantung dan pembuluh darah, maka disebut dengan istilah jantung koroner dalam ilmu kesehatan.

Gejala yang ditimbulkan biasanya adalah sesak nafas, juga diikuti dengan nyeri di dada. Nyeri yang terasa bisa menyebar dan tidak ketahuan pastinya, diikuti juga oleh beberapa gejala lainnya. Seperti kepala pusing, perut mual hingga tubuh menjadi kelelahan.

Angin Duduk Menurut Islam  

Penyakit yang dikenal dengan sebutan jantung koroner ini, ternyata juga memiliki istilah dan pengertian menurut agama Islam. Angin duduk yang dikenal dalam Islam dengan istilah Rihul Ahmar, memiliki cerita dan hikayat tersendiri. Alkisah mengenai nabi Sulaiman AS, yang didatangi sebuah angin besar. 

Begitu Nabi Sulaiman bertanya pada angin tersebut, maka dia menjawab bahwa dia adalah angin Rihul Ahmar yang bisa melumpuhkan manusia jika dimasuki olehnya. Bahkan, bisa membuat manusia gila bila menyerang otak. Tentu saja Nabi Sulaiman AS murka, dan menyuruh membakar angin tersebut. Namun, angin tersebut mengelak dan berkata hanya Allah SWT yang bisa memusnahkannya.

Alkisah lainnya juga menimpa cucu dari Nabi Muhammad SAW, hingga benar-benar keluar darah dari rongga hidung. Akhirnya Nabi Muhammad mendapat pengajaran dari malaikat Jibril mengenai doa untuk menghadapi angin Rihul Ahmar tersebut, dan benar saja setelah membaca doa tersebut seketika cucu Rasul langsung sembuh total. Setelah itu, Nabi Muhammad bersabda mengenai doa tersebut pada umatnya, siapapun yang membaca doa tersebut maka akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh angin Rihul Ahmar.

Pertolongan Pertama Untuk Angin Duduk

Jika Anda atau salah satu keluarga Anda ada yang terserang penyakit tersebut, tentunya ada pertolongan pertama untuk mengatasinya sebelum ditindaklanjuti oleh tim medis. Pertolongan tersebut antara lain:

1. Buat Posisi Duduk Nyaman

Orang yang terkena penyakit ini sangat merasa tidak nyaman, maka sebelum dibawa kerumah sakit posisikan terlebih dulu dalam posisi duduk yang senyaman mungkin. Setelah itu, senderkan dan ala sengan bantal dengan melipat kaki serta mengganjal bagian betis. Buka sedikit kerah baju, agar tidak terlalu sesak.

2. Beri Obat Aspirin

Berikan aspirin untuk sedikit mengurangi rasa nyeri, sambil Anda berusaha untuk menghubungi tim medis.

3. Tidurkan Di alas Keras

Jika pasien pingsan, tidurkan di tempat yang beralaskan keras, agar Anda bisa melakukan kompresi dada 100 kali permenit. Lalu jika sudah sadar, miringkan tubuhnya agar tidak muntah.

4. Jangan Beri Makan dan Minum 

Pada saat kondisi seperti ini, jangan berikan makanan dan minuman apapun selain obat aspirin tadi. 

5. Hubungi Dokter

Cara-cara tadi sifatnya hanya sementara untuk mengurangi rasa nyeri sebelum pasien diobati dokter. Oleh karena itu, hal terakhir dan terpenting yang harus dilakukan adalah segera menghubungi dokter atau tim medis terdekat terutama pusat kesehatan yang memiliki alat rekam jantung.

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya