Penyakit Ain yang berasal dari kata “aana – ya’iinu” (terkena sesuatu hal dari mata) adalah salah satu penyakit yang muncul karena perasaan dengki. Bahkan menurut hadis riwayat Muslim, Siti Aisyah radhianllahu’anha pernah mengalami penyakit ain sehingga Rasulullah meminta agar Aisyah di ruqyah untuk menyembuhkannya.

Umumnya Penyakit Ain berkaitan dengan pengaruh pandangan mata yang disertai rasa kekaguman terhadap yang dipandang, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif seperti rasa iri dan dengki. Hal ini dapat terjadi dengan izin Allah, disengaja ataupun tidak, pada orang yang jahat maupun baik. Pandangan mata bisa berbahaya karena memiliki potensi sebagai jalan bagi Setan untuk menggoda.

Kondisi mental seseorang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Orang yang terjaga kesehatan mentalnya dari gangguan kecemasan akan memiliki tubuh yang lebih sehat. Sebaliknya, orang yang tidak dapat mengelola kondisi mentalnya mempunyai risiko lebih besar terhadap penyakit fisik yang mengancam kesehatan.

Penyebab Penyakit Ain

Disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Falaq, Penyakit Ain disebabkan oleh sifat hasad atau iri dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Oleh karena itu Allah memerintahkan agar umat Muslim berlindung dari sifat hasad. Sebab gangguan ini dapat mengakibatkan gangguan penyakit, kerusakan, bahkan kematian.

Imam Ibnu Atsir dalam An-Nihayah menyebutkan, apabila musuh atau orang-orang yang dengki memandangnya lalu pandangan itu akan mempengaruhinya hingga dapat membuatnya jatuh sakit. Bahkan penyakit ini dapat terjadi tanpa harus melihat secara langsung, orang buta sekalipun bisa mengalaminya dengan hanya mendengar cerita dan membangkitkan jiwanya untuk mendengki.

Tidak hanya sifat hasad yang nyata berupa kebencian, namun pandangan kagum yang dibumbui kekhawatiran pada orang lain ataupun benda mati pun bisa membuat seseorang mengalami Penyakit Ain.

Benda Mati Bisa Menyebabkan Penyakit Ain

Menurut para Ulama, benda mati yang terkena ‘ain bisa mengakibatkan rusak atau hancur secara tiba-tiba. Wa’iyyadzu billah. Dalam HR. Abu Daud no. 5074, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud, Rasulullah pernah berdoa untuk meminta ampunan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta.

Cara Mengobati Penyakit Ain

Menurut HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘amir, Ash-shahihah no. 2572, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang Penyakit Ain ini benar adanya. Beliau juga menganjurkan kita untuk selalu mendoakan keberkahan untuk seseorang yang kita lihat mendapat nikmat karunia maupun harta yang berlimpah dari Allah.

Dari riwayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa cara mencegah dan mengobati penyakit ini adalah menjaga baik tali silaturahmi dengan mengucapkan doa untuk keberkahan atas sesuatu tersebut. Bisa dengan mengucapkan “baarakallahu fiik” atau “baarakallahu laka” (semoga Allah memberkahimu).

Bisa juga dengan ruqyah sesuai syariat. Yaitu dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa ruqyah dan hadits-hadits shahih, dan menghindari menggunakan jimat yang dilarang dalam Islam. Dan yang terpenting adalah dengan menghilangkan perasaan hasad dalam hati.

Tercantum dalam QS An Nisa’ ayat 32 bahwa Allah melarang kita iri hati terhadap apa yang telah di karuniakan-Nya. Meski menurut pandangan kita Allah melebihkan nikmat sebagian yang lain. Namun kita harus meyakini bahwa Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui segala sesuatu, pandangan kita yang terbatas ini  tidak sebanding dengan Allah. Dan kita harus memohon terus untuk terhindar dari hal tersebut. Semoga pengetahuan ini bermanfaat dan kita dijauhkan oleh Allah dari penyakit ain.

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya