Sejarah kekhalifahan Bani Abbasiyah tidaklah singkat. Namun, pada setiap peristiwa di dalamnya, terdapat pesan berharga untuk kehidupan umat Islam. Bani Abbasiyah pun turut memajukan Islam, hingga Islam bisa berkembang di berbagai belahan dunia. Meskipun sejarahnya tidak singkat, tetapi di bawah ini akan dirangkum secara lengkap dan jelas. Karenanya, dapat dijadikan referensi yang tepat. Langsung saja, yuk simak uraiannya. 

Peristiwa Awal dalam Sejarah Kekhalifahan Abbasiyah

Bani Abbasiyah mulai memimpin kekhalifahan setelah selesainya pemerintahan Dinasti Umayyah. Karenanya, Bani Abbasiyah dan Bani Umayyah tidak berkembang secara bersamaan, tetapi secara bergantian. Apabila Bani Umayyah ada setelah masa khulafaur rasyidin, berbeda dengan Dinasti Abbasiyah yang muncul setelah berakhirnya kepemimpinan Bani Umayyah. 

Berakhirnya Bani Umayyah pada tahun 750 M, merupakan tahun awal perkembangan Kekhalifahan Abbasiyah. Semula, ibukota pemerintahan Abbasiyah berada di Baghdad, kemudian dipindahkan ke kota Damaskus. Bani Abbasiyah disebut sebagai dinasti kekhalifahannya bertahan dalam waktu yang lama, yakni dari tahun 750 M sampai 1258 M.

Pendiri dari Dinasti Abbasiyah adalah keturunan dari Al-Abbas, yakni Abdullah Al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas. Berasal dari Bani Hasyim Bani Abbasiyah mempunyai garis keturunan yang lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan Bani Umayyah. 

Puncak Kejayaan Sejarah Kekhalifahan Abbassiyah

Puncak kejayaan dari Kekhalifahan Abbasiyah didukung karena pemerintahan dijalankan dengan pola yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan yang ada. Karena itu, pemerintahan Abbasiyah cenderung sangat adaptif, sehingga mampu bertahan dalam waktu yang tidak sebentar. 

Saat pusat pemerintahannya berada di Kufah, kepemimpinan dipegang oleh Abu Jafar Al-Mansur sejak tahun 750-775 M. Yang mana Abu Jafar Al-Mansur merupakan saudara dari Abu Abbas. Pada masa pemerintahannya, dibangun kota Baghdad yang di dalamnya terdapat istana Madinat As-Salam. 

Setelah Abu Jafar Al-Mansur, pemerintahan Bani Abbasiyah diteruskan oleh Harun Al-Rasyid (789-809 M). yang menjadi program pokok pada masa Abbasiyah adalah perluasan wilayah serta dibangunnya pondasi pemerintahan yang kuat untuk kepemimpinan yang berikutnya. Harun Al-Rasyid pun mendirikan Baitul Hikmah yang merupakan perpustakaan terbesar pada masa itu. melalui perpustakaan Baitul Hikmah ini, setiap orang dapat menambah wawasan, juga saling bertukar informasi. 

Bahkan, pada masa pemerintahan Al-Makmun Al-Rasyid, Baitul Hikmah sebagai perpustakaan terbesar itu kemudian dijadikan sebagai akademi ilmu pengetahuan yang pertama di dunia. Dalam masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah berkembang pesat dengan diiringi perkembangan ilmu pengetahuan. 

Kemunduran Bani Abbasiyah

Setelah bertahan dalam waktu yang lama serta mencapai masa kejayaan, Bani Abbasiyah berangsur mengalami kemunduran. Yang mana kemunduran dari Dinasti Abbasiyah ini disebabkan oleh konflik yang terjadi secara internal maupun eksternal. 

Dari dalam, terjadi perebutan kekuasaan untuk menjadi pemimpin. Selain itu, juga muncul berbagai dinasti kecil yang ada dalam Bani Abbasiyah. Hal tersebut kemudian menyebabkan terjadi pecah belah pemerintahan Abbasiyah. 

Kemudian, faktor eksternal yang menjadi pemicu kemunduran Bani Abbasiyah adalah perang salib. Terbagi dalam beberapa periode, perang salib ini memakan banyak korban jiwa serta menimbulkan banyak kerusakan. 

Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Awal mula perkembangan pendidikan Islam pada masa dinasti Abbasiyah dimulai setelah didirikannya Baitul Hikmah. Sebagai perpustakaan terbesar yang merupakan akademi ilmu pengetahuan, Baitul Hikmah mencetak berbagai cendekiawan. Berselang tahun, berbagai universitas pun kemudian didirikan. Hingga pada akhir abad ke-10, pendidikan mulai menggunakan sistem modern. 

Dari deskripsi yang telah diuraikan, terlihat apabila Bani Abbasiyah memiliki pengaruh yang baik terhadap perkembangan Islam. Sejarah kekhalifahan Bani Abbasiyah merupakan sebuah kisah yang sangat berharga untuk diketahui. 

Melalui pesan yang terkandung, dapat dijadikan sebagai rujukan yang tepat untuk bergerak menjadi lebih baik di masa mendatang. Manusia adalah tempatnya kesalahan, sehingga harus selalu memperbaiki diri.  

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya