Perkembangan Islam di Afrika menjadi bukti sejarah peristiwa
hijrah pertama yang dilakukan oleh Rasulullah bersama pengikutnya. Afrika
menjadi tempat pertama yang aman untuk ibadah umat Islam dan tempat pertama
dipraktikkannya Islam di luar jazirah Arab. Kala itu, beberapa murid
menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk mencari perlindungan di seberang Laut Merah
di Kerajaan Etiopia.
Masuknya Islam ke Nigeria
Pada abad ke-9 masa Kekaisaran Borno, Islam datang ke Nigeria
bagian utara. Kemudian raja dari Kekaisaran Borno, Alooma Idris pada
pemerintahannya tahun 1571 – 1603 mulai mengenalkan pengadilan Islam,
mendirikan masjid hingga mendirikan asrama di Mekah dengan tujuan untuk
memudahkan warganya beribadah haji.
Hingga pada awal tahun 1800-an, Usman dan Fodio (Usman bin Fudi)
melancarkan perang melawan Kerajaan Hausa di Nigeria. Perang ini berhasil
dimenangkan dan berdirilah Khilafah Sokoto. Semenjak Khilafah Sokoto berdiri,
syariat dan kebudayaan Islam diterapkan di negara ini. Khilafah ini menjadi
dasar awal mula perkembangan Islam di Afrika, khususnya di Nigeria hingga saat
ini.
Keberadaan Islam di Afrika Timur
Tanzania menjadi negara Afrika yang mempunyai populasi kaum muslim
yang besar. Negara yang terletak di Afrika Timur ini menjadi salah satu bagian
negara yang menjadi tempat awal perkembangan Islam di Afrika. Yang mendasari
pemikiran ini adalah adanya bukti konkret sebuah masjid yang berdiri di Pulau
Pate Shanga. Bahkan di tempat ini juga ditemukan koin emas, perak hingga
tembaga yang bertanda tahun 830.
Masjid Kizimkazi di selatan Zanzibar menjadi bangunan utuh tertua
yang ada di Afrika Timur. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada tahun 1107.
Pada abad ke-14, Islam mampu menyebar luas hingga ke wilayah pesisir Samudra
Hindia. Ibnu Batuta melaporkan bahwa ketika dirinya sedang mengunjungi pesisir
Afrika Timur pada tahun 1332, daerah tersebut mempunyai penduduk yang mayoritas
memeluk agama Islam. Sehingga keberadaan Islam di Afrika Timur sudah ada sejak
zaman dahulu kala.
Awal Mula Perkembangan Islam di Mesir
Agama Islam mulai masuk ke Mesir ketika masa pemerintahan Khalifah
Umar bin Khattab. Kala itu, Umar bin Khattab memerintahkan Amr bin As untuk
menjadi gubernur di Mesir dan berlangsung pada tahun 630 – 660. Saat masa itu
sudah selesai, berbagai dinasti mulai berkuasa di negara Mesir. Sebut saja
Dinasti Umayya, Dinasti Abbasiyah, Dinasti Tulun, Dinasti Ikhsidiyah, Dinasti
Fatimiyah, Dinasti Ayyubiyah dan Dinasti Mamluk.
Ketika masa dinasti tersebut usai, Mesir menjadi bagian dari
kerajaan Turki Usmani. Pemerintahan Muhammad Ali Pasya berlangsung pada abad
modern tahun 1805 – 1917 yang dilanjutkan oleh Sa’id Pasya dan Ismail Pasya.
Sayangnya, pada tahun 1914 – 1922, Mesir menjadi protektorat Inggris. Meski
begitu, Mesir berhasil merdeka dari Inggris pada tahun 1922 dan membentuk
monarki konstitusional. Hingga pada tahun 1953, Mesir menjadi republik berkat
revolusi yang dipimpin oleh Muhammad Naguib.
Pentingnya Mesir Dalam Perkembangan Islam di Afrika
Mesir tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Islam di Afrika.
Ketika orang menyebut negara Islam di benua Afrika, maka nama Mesir akan muncul
di pikiran pertama kali. Telah mengakui Islam sebagai agama negara sejak tahun
1980, Mesir berhasil memberikan sumbangan besar terhadap Islam.
Mesir memberikan pengaruh besar pada bidang ilmu pengetahuan,
pendidikan dan kebudayaan. Kairo menjadi pusat intelektual dan pendidikan dunia
Islam sejak masa Dinasti Fatimiyah. Universitas al Azhar yang ada di Mesir
menjadi universitas tertua di dunia yang didirikan oleh Jauhar Katib as-Siqqili
pada tahun 972. Selain itu, Khalifah al-Hakim mendirikan Darul Hikmah sebagai
pusat ilmu kedokteran dan astronomi. Pada masa ini muncul astronom, tokoh
fisika dan optik.
Perkembangan tersebut terus berlanjut mulai dari adanya berbagai
pembaruan dalam dunia pendidikan hingga kebudayaan. Mesir yang sudah memiliki
peradaban tinggi sejak sebelum Islam terus menyebarkan pengetahuannya pada
negara di benua Afrika.
Posting Komentar