Sejarah kekhalifahan Umayyah, kisah yang mewarnai perkembangan Islam di dunia. Kekhalifahan Umayyah atau juga disebut sebagai Bani Umayyah merupakan dinasti pertama yang muncul setelah periode Khulafaur Rasyidin. 

Yang mana Ali bin Abi Thalib merupakan pemimpin terakhir dalam masa Khulafaur Rasyidin. Di bawah ini akan disajikan lengkap mengenai sejarah dari Bani Umayyah, sejak awal mula terbentuknya sampai pada karakteristik yang melekat pada Bani Umayyah. 

Awal Mula Sejarah Kekhalifahan Umayyah

Bani Umayyah berdiri sejak tahun 661 M yang pusat pemerintahannya ada di Jazirah Arab. Darimana nama Umayyah berasal? Nama dari kekhalifahan setelah masa khulafaur rasyidin ini bersumber dari nama kakek pemimpinnya pertama kali. Yakni Muawiyah bin Abu Sufyan. Beliau juga dikenal sebagai Muawiyah I, yang artinya tonggak awal adanya nama Muawiyah. 

Terbentuknya Bani Umayyah pada tahun 661 M diawali setelah meninggalnya Ali bin Abi Thalib. Kemudian, masyarakat Madinah menunjuk Hasan bin Ali. Akan tetapi, beliau tidak menerima baiat yang ditujukan kepadanya. Hasan bin Ali justru menyerahkan kepemimpinan khalifah pada saat itu kepada Muawiyah bin Sufyan. 

Penunjukkan Muawiyah bin Sufyan untuk menjadi pemimpin setelah masa khulafaur rasyidin ini didasarkan atas beberapa alasan. Yang membuat Hasan bin Ali yakin untuk menyerahkan pimpinan kepadanya. 

Salah satu alasan utama yang membuat Muawiyah bin Sufyan tepat untuk dijadikan seorang pemimpin adalah karena beliau mampu mendamaikan kaum muslimin yang pernah dilanda berbagai fitnah. Mulanya sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, perang Jamal, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, hingga penghianatan yang dilakukan oleh orang-orang Khawarij. 

Sejarah Kekhalifahan Umayyah Sebagai Dinasti Dua Keluarga

Khalifah Umayyah yang berkembang pada tahun 661-750 M dipimpin oleh 14 orang khalifah. Yang mana dari 14 orang tersebut tidak berasal dari keluarga yang sama, tetapi dari dua keluarga berbeda. Terdapat 11 orang yang berasal dari Dar Abi Al-Ash serta 3 orang berasal dari keluarga Harb. Di dalam kekhalifahan ini, Muawiyah bin Sufyan menjadi khalifah pertama yang menjabat pada tahun 661-679 M. 

Pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufan, terjadi ekspansi wilayah ke luar dari Tunisia. Tidak hanya sampai disitu, perluasan wilayah pun sampai pada daerah timur, yakni Kabul, Afganistan, dan Khurasan. Tahun 679 M, Muawiyah bin Sufyan meninggal dunia. Pemimpinan Bani Umayyah dilanjutkan oleh Yazid bin Muawiyah, yang menjabat pada tahun 679 sampai 683 M. 

Setelah meninggal dunia, masyarakat Suriah mengangkat Muawiyah II untuk menjadi khalifah dari Bani Umayyah. Akan tetapi, usai 40 hari menjadi pemimpin, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri, karena kesehatannya. Pengunduran diri dari Muawiyah II ini memicu terjadinya perpecahan dari Bani Umayyah, yang hampir memecah belah mereka. Hal tersebut dikarenakan adanya sikap fanatisme terhadap kesukuan yang kuat. 

Masa Kejayaan Kekhalifahan Umayyah

Setelah 89 tahun (661-750 M) memegang kekhalifahan, Bani Umayyah telah mengalami berbagai kemajuan. Yang mana terdiri dari kemajuan bidang ekonomi, seni, sains, dan arsitektur. Kondisi yang demikian ini terjadi ketika kekhalifahan Umayyah berada di masa kejayaannya. 

Corak arsitektur peninggalan Bani Umayyah, diantaranya Masjid Kubah Batu. Masjid Kubah Batu ada di tengah-tengah area Haram Asy-Syarif, Masjid Al-Aqsa. Selain Masjid Kubah Batu, juga terdapat Istana Kusair yang juga merupakan bangunan peninggalan Dinasti Umayyah. 

Karakteristik Pakaian dari Kekhalifahan Umayyah

Kekhalifahan Umayyah pun turut meninggalkan corak pakaian khas. Yang pertama, yakni tiraz. Tiraz biasanya digunakan oleh pejabat negara. Kedua, yaitu kerah dan manset sebagai pakaian raja. Ketiga adalah warna pakaiannya adalah putih. Yang mana putih melambangkan kesucian. Kemudian, ada pula penutup kepala khas yang disebut Qalansuwa. 

Melalui sejarah kekhalifahan Umayyah yang telah diuraikan, dapat menjadi informasi bagi Anda. Selain itu, juga bisa diambil nilai-nilai positif sebagai teladan yang baik untuk kehidupan di masa mendatang. Dalam sejarah Bani Umayyah pun dapat diambil pesan manakala jangan sampai mengutamakan fanatisme kesukuan, sebab bisa memecah belah persatuan. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya