Bagi sebagian orang, mungkin istilah thibbun nabawi sudah tidak asing. Akan tetapi, masih banyak pula umat muslim yang belum mengetahuinya. Apa sebetulnya artinya? Pada artikel ini, Anda akan menemukan jawabannya, sekaligus juga mengenai macam-macamnya. 

Pengertian Thibbun Nabawi

Thibbun Nabawi merupakan perbuatan serta sabda (hadist) dari Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan mengenai penyakit, pengobatan, serta kebersihan. Yang mana kemunculannya ada sejak abad ke-13 Masehi. Pada waktu itu, digunakan sebagai perwujudan apabila ilmu kedokteran berjalan sesuai dengan syariat Islam. Dengan kata lain, menghindari segala bentuk kesyirikan, khurafat, dan takhayul. 

Kesyirikan yang dimaksud adalah mengabdi selain kepada Allah untuk meminta kesembuhan dari penyakit yang diderita. Kegiatan yang demikian ini sama halnya dengan menyekutukan Allah. Karena itu, tidak boleh untuk dilakukan. Ilmu kedokteran ada sebagai ikhtiar untuk mengobati penyakit. Bukan berarti semua bisa disembuhkan melalui prosedur medis. Sebab, semua atas kehendak Allah. 

Ketika Allah menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin untuk terjadi. Begitu pula sebaliknya. Apapun itu, apabila Allah tidak menghendaki, maka mustahil untuk terjadi. Jadi, pengobatan merupakan sarana ikhtiar manusia. Mengenai kesembuhan, semua atas kehendak Allah. 

Hadist Mengenai Thibbun Nabawi

Terdapat beberapa hadist yang berkaitan dengan perbuatan serta perkataan Rasulullah dalam melakukan pengobatan penyakit. Pertama, Hadist Riwayat Bukhari Nomor 5678 dan Muslim dari Abu Hurairah. Kandungan dari hadist tersebut adalah sabda nabi Muhammad SAW bahwa tidak ada penyakit yang diturunkan oleh Allah SWT tanpa obat. Artinya, Allah tidak akan menurunkan penyakit yang tidak ada obat atau penawarnya. 

Dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara ayat 80, nabi Ibrahim mengatakan manakala ketika beliau sakit, maka yang menyembuhkan adalah Allah. Hal ini menegaskan apabila manusia tidak boleh mengacu pada pengobatan tertentu untuk memperoleh kesembuhan. Manusia tidak boleh meyakini metode pengobatan tertentu untuk mencapai kesembuhan, tetapi harus yakin kepada Allah, Dzat yang menurunkan penyakit serta penawarnya. 

Macam-Macamnya Thibbun Nabawi

Macam dari pengobatan sebagaimana yang telah diteladankan oleh Rasulullah terdiri dari beberapa metode. Pertama, yakni ruqyah. Yang mana ruqyah merupakan metode penyembuhan melalui pembacaan doa dan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada orang yang menderita sakit akibat dari sihir, racun, gangguan jin, dan lainnya. Diriwayatkan dari HR Al-Bukhari, manakala Rasulullah membacakan Al-Muawwizat kepada orang yang sakit.

Selanjutnya, pengobatan dapat juga dilakukan melalui pengonsumsian madu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl ayat 69, yang mana dari perut lebah keluar cairan yang di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Hal ini menunjukkan madu sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Salah satu manfaat madu, yaitu lebih kuat dibandingkan bakteri, sehingga bakteri tidak bisa melawan madu. 

Tidak hanya sampai disitu, masih banyak manfaat dari madu yang sangat baik untuk dikonsumsi. Maka dari itu, madu dapat dijadikan sebagai minuman yang tepat untuk menyembuhkan penyakit manusia. Namun, semua tidak dapat terjadi apabila Allah tidak meridhai. Karenanya, manusia harus memohon kesembuhan hanya kepada Allah. 

Selalu Meminta Kesembuhan Hanya kepada Allah

Thibbun nabawi menjaga umat Islam dari kesyirikan penyembuhan penyakit. Yang mana seluruh umat Islam tidak boleh menyembah kepada selain Allah untuk meminta kesembuhan terhadap penyakit. Allah merupakan satu-satunya tempat untuk berlindung dan memohon kesembuhan. Sedangkan pemanfaatan ilmu kedokteran adalah salah satu bentuk ikhtiar untuk menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, semua kembali lagi kepada Allah. Apabila Allah menghendaki, maka apapun akan terjadi, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Yasin ayat 82.

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya