Seluruh umat Islam pasti sudah mengenal salah satu sahabat nabi Muhammad SAW yang bernama Salman Al-Farisi. Ia adalah sahabat yang awalnya mengikuti keyakinan ayahnya untuk menyembah api. Golongan tersebut dikenal dengan Majusi yang Salman menganggap bahwa ajaran dari keyakinan itu salah. 

Namun saat ia mencari jalan kebenaran, ia tidak langsung menemukan Islam. Melainkan bertemu dengan golongan yang beragama Nasrani dan menganggap bahwa agama tersebut sudah paling benar. Untuk kisah yang lebih lanjut, berikut cerita singkat dari sejarah perjalanan Salman menemukan Islam. 

Kisah Perjalanan Salman Al-Farisi yang Diceritakan Pada Abdullah bin Abbas

Meskipun sudah banyak orang yang mengenal atau hanya sekedar mengetahui Salman Al-Farisi, tapi beberapa dari mereka tidak mengetahui bagaimana perjalanannya mengenal Islam. Kemudian, terbitlah buku yang menceritakan tentang kisah Salman karya Dr Saleh As Saleh. Tujuannya agar umat Islam mengetahui bagaimana orang yang awalnya beragama non islam bisa meyakini bahwa agama yang selama ini kita anut baik. 

Bagi Anda yang belum mengetahui Salman, perlu diketahui bahwa sahabat nabi satu ini adalah orang berkebangsaan Persia. Ayahnya yang menjabat sebagai kepala desa mengajak anak dan keluarganya untuk meyakini persembahan kepada api. 

Bermula dari Ayahnya yang Meminta Salman untuk Pergi ke Tanah Miliknya

Karena melihat Salman tumbuh dengan baik dan sikap hormat kepada ayahnya, akhirnya ayah Salman mempercayai dirinya untuk mengawasi api. Kemudian, suatu hari Salman diperintahkan untuk  mengerjakan beberapa tugas di tanah miliknya. Namun, ditengah perjalanan dirinya menemui suara ibadah agama Nasrani yang dilakukan di gereja. 

Pada saat itulah, Salman merasa bahwa dirinya melihat kebaikan pada agama Nasrani dan tertarik untuk meyakini. Setelah mendapatkan lebih banyak informasi, akhirnya Salman mengklaim bahwa agama Nasrani lebih baik dibandingkan Majusi. Tapi, ia masih ingat bahwa tempat dirinya pulang adalah ayahnya. 

Salman Menegaskan Bahwa Agama Nasrani Lebih Baik dari Majusi

Namun, ketika ulang justru ia membuat ayahnya geram. Karena tak lama dari penugasan Salman mengatakan secara tegas kepada ayahnya bahwa agama Nasrani lebih baik dibandingkan Majusi. Sejak itu, perdebatan pun berlangsung dan akhirnya Salman diancam dan dirantai pada bagian kaki oleh ayahnya.

Saat itu Saman pun tetap merasa benar dan berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai kepergian rombongan Syam. Setelah mendapatkan kabar, ia berusaha membuka rantainya agar bisa ikut dengan rombongan tersebut. Berkat usahanya itu, ia berhasil tiba di Syam dan mencari tahu siapa orang yang paling mengerti tentang agama Nasrani.

Kemudian, ia mendatangi seorang pendeta yang ternyata Salman menemukan keburukan. Hal tersebut adalah uang sedekah ditimbun oleh si pendeta dan tidak disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Tak Henti Mencari Jalan Kebenaran Hingga Menemukan Nabi Muhammad SAW

Mengetahui keburukan itu, Salman pun mencari informasi lagi mengenai seseorang yang lebih mengerti agama Nasrani. Tapi ada saja hal yang kurang baik ia temui dan membuat dirinya mulai ragu dengan Nasrani. Hingga tiba saatnya ia bertemu dengan seseorang yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW adalah orang yang diutus untuk menjalankan agama sesuai dengan agama Ibrahim. 

Setelah bertemu dengan Rasulullah SAW, Salman mendapatkan banyak ilmu dan pencerahan. Pada saat itulah dirinya yakin bahwa Islam adalah sebaik-baiknya agama yang menjunjung kebenaran. Mulai dari sini Salman menjalani agama Islam tanpa menemukan keburukan seperti sebelumnya. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya