Al Qur’an adalah kitab suci paling utama bagi umat Islam. Terdapat banyak hal yang dijelaskan di dalamnya. Karena memang adanya kitab digunakan sebagai pedoman agar hidup umat manusia lebih tertata. Bacaan Al Qur'an akan lebih nikmat jika dibacakan oleh orang-orang yang mampu melantunkan dengan irama indah. 

Seperti Abu Jahal dan kedua orang yang akan kita bahas kali ini. Ketiga orang itu sangat menyukai bacaan Al Qur’an Rasulullah SAW dan mencuri-curi untuk bisa mendengarkannya dengan jarak yang dekat. Tapi, seiring berjalannya waktu apa yang mereka sembunyikan akhirnya terbongkar. Agar lebih jelas, maka simak penjelasan singkat berikut mengenai rasa takjub Abu Jahal kepada lantunan syahdu Rasulullah SAW ketika membaca Al Qur’an. 

Mendengar Rasulullah SAW Membaca Al Qur’an Secara Diam-Diam

Pada zaman nabi, Abu Jahal merupakan sosok paman Rasul yang dikenal sombong dan angkuh. Salah satu buktinya ketika ia merasa takjub setiap mendengar Rasulullah SAW membacakan ayat suci Al Qur’an. Sejak mendengar lantunan yang syahdu, akhirnya Abu Jahal membiasakan diri untuk selalu mendengarkan Rasulullah SAW membaca kitab suci umat Islam secara diam-diam. 

Setiap menginjak waktu subuh, Abu Jahal bergegas pergi ke rumah Rasulullah SAW untuk mendengarkan keponakannya itu membaca kitab suci umat Islam. Bahkan, saking menikmati dan terbawanya Abu Jahal mendengar Rasul membaca Qur’an tak terasa gelap malam secara perlahan digantikan dengan terangnya fajar. Karena takut kebiasaannya ini diketahui oleh orang lain, akhirnya Abu Jahal pun bergegas untuk pergi meninggalkan rumah keponakannya itu. 

Tidak Hanya Abu Jahal yang Mendengar Rasulullah SAW Membaca Ayat Suci

Ketika Abu Jahal hendak menuju pulang, ternyata ia bertemu dengan dua orang yang juga memiliki tujuan sama. Kedua orang tersebut adalah Abu Sufyan dan Al Akhnas bin Syuraiq. Karena ketiga orang itu merasa malu dan gengsi, akhirnya mereka sepakat untuk tidak mengulangi perbuatan mencuri dengar lantunan syahdu Rasulullah SAW. 

Tapi, ternyata di hari selanjutnya mereka kembali bertemu setelah mendengar bacaan Qur’an Rasulullah SAW dan menuju pulang. Karena rasa sombong dan malu masih menghinggapi diri mereka akhirnya mereka membuat kesepakatan yang sama lagi. Yaitu tidak akan mendengarkan Nabi Muhammad SAW membaca Al Qur’an lagi. 

Akhnas bin Syuraiq Bertanya-tanya Mengapa 3 Orang Sekaligus Melakukan Hal yang Sama

Setelah dua kali ketahuan, mereka pun masih melakukan hal yang sama dan membuat Akhnas bin Syuraiq bertanya-tanya. Bagaimana bisa tiga orang sekaligus memiliki tujuan yang sama ke rumah Rasulullah SAW di waktu yang sama pula? Karena sudah tidak bisa menahan pertanyaannya itu, akhirnya Akhnas pun langsung menanyakan hal ini kepada Abu Sufyan.

Ketika ditanya apa yang dirasakan ketika mendengar Rasul membaca Al Qur’an, Abu Sufyan menjawab bahwa dirinya mendengar apa yang ia ketahui maknanya dan apa yang tidak diketahui. Setelah mendengar jawaban dari temannya itu, Akhnas pun menimpali bahwa dirinya juga merasakan hal yang sama.

Abu Jahal yang Tahu Kebenaran Namun Mengutamakan Kesombongannya

Karena masih merasa penasaran, Akhnas yang sudah ditanya Abu Sufyan memutuskan untuk menanyakan hal ini kepada Abu Jahal. Namun, saat itu Abu Jahal masih angkuh dan sombong. Kemudian ia mengatakan bahwa meskipun ia sudah kalah karena ketahuan mendengar lantunan Rasul, ia tetap tidak akan mengimani dan membenarkan Rasulullah SAW. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya