Menjaga rumah tangga agar selalu tentram adalah kewajiban bagi umat Islam agar tidak sampai timbul perpecahan dalam keluarga. Pihak yang memegang ketentraman rumah tangga ini tidak hanya salah satu antara suami, istri atau anak saja. 

Melainkan, seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali. Hanya saja, yang memiliki kewajiban untuk membimbing semua anggota keluarga adalah peran suami agar selalu berada di jalan kebaikan. Lalu, bagaimana cara menghindari pertengkaran dalam rumah tangga? Perlu Anda ketahui bahwa ada 3 hal yang harus dihindari di suatu keluarga. 

Pastikan dalam Keluarga Terhindar dari Terjadinya Caci Maki

Terjadinya caci maki merupakan satu faktor penyebab yang mengakibatkan pertengkaran dalam rumah tangga. Tapi sebenarnya Islam tidak melarang hal ini, asalkan jika Anda sedang berada di dalam situasi terdzolimi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di QS. An-Nisa ayat 148 yang menjelaskan tentang larangan mengucapkan perkataan buruk kecuali orang yang teraniaya. Maksudnya adalah situasi orang pasti berbeda-beda, ketika Anda tidak bisa membela diri dengan fisik maka Anda berhak menggunakan cacian.

Tapi, alangkah baiknya jika dalam sebuah keluarga tidak menggunakan cacian untuk menyelesaikan suatu masalah. Rasulullah SAW pun juga tidak mengizinkan seluruh umatnya untuk mencaci maki pasangan. Apalagi jika cacian tersebut dibarengi dengan membawa-bawa nama orang tua pasangan yang tidak menjadi bagian dari masalah tersebut. 

Marah kepada suami atau istri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah sehingga menjadi cara yang dianjurkan. Karena, terjadinya cacian kepada pasangan akan menimbulkan salah satu atau bahkan keduanya sakit hati. Sedangkan Islam sendiri tidak mengajarkan untuk melukai hati seseorang baik dari suatu perbuatan atau hanya sekedar perkataan.

Hindari Terjadinya KDRT atau Kekerasan

Selanjutnya, kekerasan atau KDRT adalah hal paling utama untuk dihindari. Karena kekerasan fisik tidak hanya mengakibatkan seseorang sakit hati saja, melainkan pikiran dan bagian tubuh seseorang. Meskipun Allah SWT masih mengizinkan seorang suami bertindak keras seperti memukul terhadap istri karena alasan tertentu, tapi Rasulullah SAW memberikan batasan mengenai hal ini. 

Batasan yang dimaksud adalah menghindari kekerasan di area kepala termasuk wajah. Karena, bagian tersebut merupakan tempat organ yang vital atau berbahaya. Selain itu, tidak memberikan pukulan yang menyakiti istri juga merupakan batasan kekerasan dalam rumah tangga menurut Islam. 

Jadi, jika Anda adalah seorang suami maka sebisa mungkin harus memberikan peringatan fisik hanya jika diperlukan saja. Itupun tidak perlu terlalu keras karena jika menyakiti sampai meninggalkan beban maka artinya Anda menyakiti fisik, psikis, serta perasaannya. 

Saling Menjaga Rahasia Anggota Keluarga

Hal terakhir yang harus Anda hindari dalam berumah tangga adalah menjaga rahasia dalam sesama anggota keluarga agar tidak ada aib yang tersebar. Karena, jika hal tersebut bisa terjadi, maka akibatnya sangat fatal termasuk menimbulkan fitnah. Apapun masalah yang terjadi akan lebih baik jika diselesaikan dalam lingkup keluarga itu sendiri tanpa melibatkan orang lain. 

Terutama bagi suami yang merasa kesal kepada istrinya, Rasulullah SAW pernah menyampaikan nasehat bagi para suami agar tidak memboikot istri kecuali di dalam rumah. Misalnya dalam hubungan suami istri terjadi suatu masalah, namun,pada saat itu terpaksa harus keluar rumah. Nah, dalam situasi ini, pasangan tersebut harus tetap menunjukkan keharmonisannya di hadapan banyak orang. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya