Menjalankan bisnis semakin lama menjadi trend. Tidak hanya untuk orang-orang yang belum mendapatkan pekerjaan saja. Melainkan orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan pun juga sudah banyak yang memulai bisnis. 

Karena, jika sebuah usaha dijalankan dengan sungguh-sungguh maka keuntungan yang Anda dapatkan cukup banyak. Tapi, bagi Anda umat Islam yang menjalankan bisnis apakah sudah merasa menerapkan etika berbisnis yang baik? Jika belum, yuk lakukan lima etika ini mulai sekarang. 

Mengutamakan Kesatuan Dengan Ketuhanan/Tauhid

Etika pertama dalam Islam ini memang harus diutamakan, yaitu tauhid. Bahkan, tidak hanya dalam berbisnis saja. Bila perlu Anda harus mengutamakan tauhid dalam melakukan semua hal. Karena kesatuan ini sudah terkonsep dalam semua aspek kehidupan manusia mulai dari ekonomi hingga sosial. 

Jadi ekonomi, politik, dan sosial memang harus dipadukan menjadi satu kesatuan sehingga terbentuk persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam. Bagi Anda yang belum menjadikan tauhid dalam berbisnis maka bisa lakukan hal ini mulai sekarang. 

Menjaga Keseimbangan/Adil

Berbuat adil atau seimbang dalam menjalankan bisnis sangat dianjurkan oleh ajaran agama Islam. Jadi, dalam hal ini pelaku usaha tidak boleh berbuat zalim atau curang kepada semua pihak. Lebih mudahnya, ketika Anda menjual sebuah produk pastikan untuk memberikan barang tersebut secara utuh kepada konsumen sesuai dengan jumlah uang yang dibayar. 

Tidak jarang di sekitar kita menemui terjadinya kecurangan mengenai timbangan atau takaran yang dijual. Masih ada saja orang-orang yang memberikan jumlah produk yang tidak sesuai dengan pembayaran yang dilakukan konsumen. 

Contoh lain, sama dengan seorang pembeli membeli suatu produk namun barang yang diterima busuk atau kadaluarsa. Nah, jika sampai terjadi seperti ini maka pihak lain (pembeli) akan dirugikan.  Bagi Anda yang beragama Islam, pastikan untuk menghindari hal-hal seperti itu dan tetap menjaga keadilan atau keseimbangan. 

Membebaskan Kehendak/Free Will

Etika bisnis dalam Islam yang tidak kalah penting dari lainnya adalah sebuah kebebasan. Tapi, syaratnya dalam menerapkan kebebasan kehendak sebagai etika berbisni ini tidak boleh merugikan kepentingan kolektif. Jadi, semua orang bebas berkarya dan bekerja sesuai dengan potensi masing-masing. 

Kebebasan yang dilakukan untuk memenuhi semua kebutuhan pribadinya ini harus dikendalikan dengan kewajiban setiap individu kepada masyarakat luas. Kewajiban tersebut bisa berupa zakat, sedekah dan infak. Dengan demikian, kebebasan yang dimiliki oleh masing-masing umat Islam tetap memiliki batasan sesuai dengan syariat. 

Harus Bertanggung Jawab/Responsibility

Apapun yang dilakukan oleh semua orang pasti sudah dipikirkan dengan baik dan siap atas semua resiko yang terjadi nantinya. Tidak terkecuali dalam menjalankan bisnis, seluruh umat Islam diwajibkan untuk bertanggung jawab. Agar etika keadilan tetap terpenuhi, tentu semua orang harus bisa mempertanggungjawabkan semua tindakannya secara logis. 

Menjunjung Kebenaran/Kebajikan/Kejujuran

Etika terakhir yang harus diterapkan dalam menjalankan bisnis adalah menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran. Sebuah usaha yang dijalankan bisa dikatakan benar atau jujur jika benar-benar terjadi transaksi atau akad dari pihak penjual dengan pembeli secara jelas. Dalam hal ini berarti penjual tahu bahwa barangnya sudah dibeli sedangkan pihak pembeli tahu kondisi produk yang ditawarkan oleh penjual.

Jika etika terakhir ini sudah terpenuhi, maka kemungkinan terjadinya masalah dapat diminimalisir. Nah, agar bisnis yang Anda jalankan berkah maka jangan sampai melalaikan kelima etika yang sudah disebutkan di atas. Karena etika sangat penting untuk meraih keberkahan dari Allah SWT. 

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya